SD Islam Darul Huda Semarang
SHARE :

Cara Mengetahui Bakat dan Minat Anak Sejak Dini

10
06/2021
Kategori : Berita / Tips
Komentar : 0 komentar
Author : admin


Cara Mengetahui Bakat dan Minat Anak Sejak Dini

Sebagai orang tua tentu penasaran ingin mengetahui bakat dan minat apa saja yang dimiliki anaknya. Alasannya orang tua ingin mengarahkan anaknya sebaik mungkin dan dapat dimaksimalkan seiring tahap perkembangan dan pertumbuhan anak. Setiap anak memiliki bakat yang berbeda dengan anak lainnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir. Sementara minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Bakat pada anak dapat terlihat sejak kecil. Ada anak yang menyukai keteraturan yang terlihat dari kebiasaannya membereskan dan menyimpan mainan pada tempatnya. Tetapi ada pula yang tidak rapi menyimpan sesuatu namun senang tampil di depan umum maupun memecahkan teka-teki.

Banyak kesalahpahaman yang beredar di masyarakat umum bahwa bakat seorang anak tidak akan terlihat jelas sampai mereka berusia sekolah. Pada kenyataannya, ciri-ciri anak yang berbakat sudah bisa dikenali sejak bayi. Dengan mengetahui bakat anak sejak dini, hal ini dapat membantu orangtua guna mendukung kebutuhan belajar dan perkembangan anak.

Meski demikian bakat pada anak akan lebih terlihat sekitar umur 10 tahun dimana ia sudah mengeksplorasi banyak hal. Pada usia ini Mama sudah dapat melihat minat anak di beberapa bidang yang ia gemari. Dari bidang-bidang tersebut akan ada suatu bidang dimana ia tampak paling menonjol dibanding teman-temannya, itulah yang dinamakan bakat.

Agar Orang tidak kesulitan dalam mengetahui bakat si Kecil sejak dini, maka sudah merangkum 11 cara mengetahui bakat anak sejak dini berikut ini:

1. Mengamati kesenangan anak
Amati kebiasaan yang sering diperlihatkan oleh anak atau hal apa yang menjadi kesenangan anak, karena hal tersebut merupakan indikasi bahwa anak tersebut berbakat dan memiliki minat lebih terhadap perilaku yang ditunjukkan terhadap hal tersebut.

2. Biarkan anak mengeksplorasi kemampuannya
Biarkan anak mencoba berbagai hal karena dengan demikian maka sebenarnya anak tersebut berusaha menemukan bakat yang ada pada dirinya. Jangan terlalu menekan dan membatasi aktivitas anak karena hal tersebut sama saja dengan menghalangi anak mengeksplorasi kkemampuannya

3. Anak dengan berbagai bidang
Perkenalkan anak dengan banyak bidang seperti sains, seni, olahraga, teknologi, digital, beladiri, dan lainnya. Dengan begitu ia akan mengenal banyak hal dan meningkatkan peluang untuk menemukan ketertarikannya. Namun jangan pula langsung menilai buruk jika nilai pelajaran anak di sekolah tidak menunjukkan prestasi apa pun. Bakat mencakup hal yang sangat luas. Tidak semua anak berbakat memiliki bakat akademis.

4. Membangun komunikasi
Tanyakan kepada anak yang tentang apa yang menjadi kegemarannya, cita-cita yang ingin dicapai, hobi, atau apa yang ingin dilakukan. Melalui komunikasi positif yang dilakukan dengan anak akan lebih memudahkan untuk bisa mengetahui bakat dan minat anak.

5. Mengikutkan anak dalam perlombaan
Ikutkan anak dalam berbagai perlombaan namun tetap harus atas dasar persetujuan anak. Bakat dan minat anak bisa diamati dari hasil lomba yang diikuti anak. Hasil perlombaan dengan pencapaian tertinggi adalah indikasi bahwa kemampuan anak lebih dominan pada hal tersebut. Namun jangan terlalu memberi target yang besar untuk dicapai, karena membuat anak menjadi tertekan dan terbebani.

6 . Kemampuan tersembunyi anak
Bakat dan minat anak juga baru bisa diketahui jika anak tersebut berada dalam keadaan terdesak atau merasa dirinya terancam sehingga kemampuan yang selama ini tersembunyi akhirnya muncul. Cara ini banyak dilakukan oleh orang untuk mengetahui potensi yang ada pada dirinya.

7. Membiarkan anak bersosialisasi
Berikan anak waktu untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan teman sebaya. Biasanya anak-anak saling menunjukkan kemampuan yang mereka miliki. Mereka juga kadang akan saling bercerita tentang kegemarannya dan hal-hal apa saja yang mereka sukai. Bakat dan minat tidak selamanya berkaitan dengan kemampuan dalam bidang akademik maupun dalam hal olahraga namun juga dari kecakapan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.

8. Berkonsultasi dengan guru
Cobalah untuk melakukan konsultasi dengan guru-guru di sekolah terutama dengan wali kelas. Kemungkinan besar wali kelas memiliki informasi-informasi khusus tentang kebiasaan setiap muridnya, mulai dari mata pelajaran yang menonjol, kelemahan anak dalam proses pembelajaran, bagaimana cara bersosialisasi anak, dan perilaku anak.

9. Mengajarkan anak untuk tidak mudah menyerah
Untuk bisa memunculkan bakat terpendam dalam diri anak, salah satu hal yang bisa dilakukan yakni mengajarkan anak menjadi pribadi yang pekerja keras dan tidak mudah menyerah. Misalnya ketika anak meminta sesuatu, maka sebagai orang tua bisa meminta terlebih dahulu melakukan sesuatu seperti merapikan tempat tidurnya sendiri, membereskan mainan dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk mengajarkan anak bahwa setiap hal yang ingin didapat butuh kerja keras.

10. Kebebasan memilih
Orang tua sering merasa lebih paham dengan anaknya sehingga, meminta anaknya untuk menggeluti suatu aktivitas tanpa berkomunikasi terlebih dulu. Jika hal itu dilakukan bisa membuat anak semakin sulit menemukan bakatnya. Berikan kebebasan anak untuk memilih dan melakukan hal yang dia sukai, selama hal tersebut dalam tahapan wajar dan memiliki dampak positif untuk anak. Seiring waktu bakat dan minat akan muncul dengan sendirinya.

11. Lakukan tes bakat anak
Cara mengetahui bakat anak yang cukup ampuh dan efektif adalah dengan melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini tentunya tidak sama dengan tes IQ. Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara umum maka tes bakat memberikan informasi terkait kecerdasan khusus.

Nah, itulah 11 cara mengetahui bakat anak sejak dini yang bisa Mama coba. Jangan membatasi kegiatan si Kecil apabila diperkirakan tidak membawa dampak yang buruk. Jadi Mama siap kan mengetahui minat dan bakat anak sejak kecil?

Oleh Ngatinah. S. Pd.

 

Berita Lainnya



Tinggalkan Komentar