11
07/2022
|
21
04/2021
|
Kategori : Berita Komentar : 0 komentar Author : admin |
Kepres No.108 tahun 1964 itu secara garis besar, berisi mengenai penetapan R.A Kartini sebagai Pahlawan Nasional dan penetapan secara resmi tanggal 21 April sebagai Hari Kartini di Indonesia. Penetapan Hari Kartini ini sendiri mengacu pada hari lahir R.A Kartini, yakni 21 April 1879.
Sejak saat itulah peringatan Hari Kartini terus dilakukan, hingga sekarang ini. Perayaan dilakukan dengan menggunakan pakaian adat masing-masing daerah, sebagai lambang Bhineka Tunggal Ika dan persatuan Indonesia.
Alasan 21 April yang dipilih sebagai hari nasional karena tanggal tersebut merupakan hari lahir Sang Pahlawan Nasional, yaitu 21 April 1879. Kartini merupakan putri dari bupati Jepara, Raden mas Adipati Ario Sosroningrat dan istrinya ibu M.A.Ngasirah. Pada usia 24 tahun ia menikah dengan bupati Rembang, Raden Adipati Djojodiningrat. Kartini tumbuh dan menjalani pendidikan modern. Dari sanalah, Kartini memiliki pandangan bahwa pendidikan bagi perempuan adalah kunci penting bagi emansipasi manusia.
R.A Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, yang menentang keras pasifnya posisi wanita di Indonesia pada sistem masyarakat, keluarga, dan pemerintahan. Pendapat utama beliau adalah bahwa perempuan juga memiliki hak dan kapabilitas yang sama untuk melakukan apa yang saat itu hanya bisa dilakukan laki-laki.
Ia kemudian belajar membaca, dan mengajari beberapa orang perempuan di lingkungannya ketika ia dipingit. Untuk mengembangkan gagasannya ini sendiri, beliau berkorespondensi dengan teman-temannya yang ada di Belanda melalui surat.
umpulan surat ini yang kemudian dihimpun, disatukan, dan diterbitkan dalam satu buku berjudul HABIS GELAP TERBITLAH TERANG, yang mungkin Anda semua juga sudah pernah mendengarnya. Buku ini sendiri diterbitkan pada tahun 1911, tujuh tahun setelah meninggalnya tokoh emansipasi wanita tersebut. Buku tersebut merupakan kumpulan surat-surat Kartini yang ia kirimkan pada teman-teman korespondensi dari Belanda, salah satunya seorang sahabat pena bernama Rosa Abendanon. Surat-surat tersebut berisi pemikiran Kartini mengenai tradisi feodal, pernikahan paksa dan poligami, hingga gagasan mengenai pentingnya pendidikan bagi anak perempuan. Kartini juga mengeluhkan budaya Jawa kala itu yang ia pandang menghambat kemajuan perempuan. Sayangnya, pemikirannya tersebut belum sempat ia wujudkan. Ia meninggal pada usia 25 tahun setelah melahirkan bayi laki-laki pada 17 September 1904. Namun, pemikiran Kartini menjadi inspirasi pergerakan di Indonesia. Tulisannya itu kemudian menjadi dasar gerakan antikolonial dan membuatnya sebagai pelopor emansipasi perempuan. Atas hal tersebut ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sejak 1964, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964. Tahun ini peringatan Hari Kartini akan jatuh pada Rabu(21/4/2021).
Demikian penjelasan singkat tentang sejarah Hari Kartini mulai dari awal perjuangan RA Kartini hingga diterbitkannya buku Habis Gelap Terbitlah Terang.
SELAMAT HARI KARTINI, 21 APRIL 2021
Oleh : Siti Nur Afifah, S. Pd.
11
07/2022
|
16
03/2022
|
4
03/2022
|
15
02/2022
|
15
02/2022
|
14
02/2022
|
Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2022/2023
Senin, 11 Jul 2022
Mendidik Anak di Era Digital
Rabu, 16 Mar 2022
Peringatan Isra’ Mi’raj di SD Islam Darul Huda
Jumat, 4 Mar 2022
Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak
Selasa, 15 Feb 2022
Komentar Terbaru