SD Islam Darul Huda Semarang
SHARE :

BELAJAR DARI TIGA BINATANG DALAM AL QUR’AN

9
04/2021
Kategori : Berita / islam
Komentar : 0 komentar
Author : admin


BELAJAR DARI TIGA BINATANG DALAM AL QUR'AN

Ada 3 binatang kecil menjadi nama dari Surah di dalam Al Qur’an :

  1. Surah An Naml artinya semut
  2. Surah Al Ankabut artinya laba – laba
  3. Surah An Nahl artinya lebah

Semut menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti – hentinya. Binatang kecil ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun – tahun,sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun,seringkali semut ini berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya meskipun sesuatu tidak berguna baginya. Manusia di dunia seringkali di ibaratkan seperti semut, manusia bekerja terus menerus  mencari uang tanpa  henti – hentinya menumpuk – numpuk harta sebanyak mungkin tanpa melihat kesehatannya,kekuatan manusia terbatas, ada juga orang berkata waktu adalah uang sehingga lupa tujuan hidup itu sendiri.

Laba – laba ini mempunyai rumah atau sarang yang paling rapuh,rumah laba –laba bukan tempat yang aman,apapun yang berlindung disana akan disergap atau dimakan oleh laba – laba. Jangankan serangga yang yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan disergap untuk dimusnahkan oleh betinanya. manusia yang di ibaratkan seperti laba – laba adalah manusia yang mencari makanana tidak berfikir dimana dan dan kapan ia makan, tetapi yang ia fikirkan adalah siapa yang akan mereka jadikan mangsa. Laba – laba ini menjadi kiasan  dari sifat manusia ingin mencelakakan.dan rumah yang menjadi pelindungnya menjerumuskan siapa saja yang terpikat dengan rumah laba – laba.sarangnya adalah tempat yang paling rapuh sebagai mana dalam Al Qur’an Surah Al Ankabut ayat 41 yang artinya:

“perumpamaan  orang – orang yang mengambil pelindung – pelindung selain Allah adalah seperti laba – laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba – laba kalau mereka mengetahui.”

Kemudian bagaimana dengan binatang lebah? Al Qur’an memiliki insting yang dalam bahasa Al Qur’an lebah bergerak atas ilham dari Tuhan sehingga ia mampu memilih gunung dan pohon – pohon sebagai tempat tinggal. Sebagaimana dalam Al Qur’an Surah An Nahl ayat 68 yang artinya :

“ dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah” buatlah sarang – sarang di bukit – bukit di pohon – pohon kayu dan di tempat yang dibikin manusia”

Lebah setidaknya memiliki 2  keistimewaan. Pertama lebah tidak  merusak ranting pada saat menghinggapi meskipun pohon itu terkecil. Hal ini menjadi pelajaran manusia agar menghindari perbuatan yang menimbulkan mudarat atau kerugian terhadap orang lain. Lebah memang datang  umtuk makan tapi ia tidak merusak bahkan lebah berjasa dalam proses penyerbukan sebuah bunga yang ia hinggapi. Kedua : lebah makan sesuatu yang baik – baik yakni saripati bunga sehingga yang dikeluarkan baik – baik yakni madu.

Manusia diibaratkan seperti lebah yang memberi manfaat  sesama dan dan tidak  menggangu yang lain. Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih, dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya)” (HR Ahmad, al-Hakim, dan al-Bazzar).

 

Oleh : Siti Munasyaroh, S. Pd.

Berita Lainnya



Tinggalkan Komentar