SD Islam Darul Huda Semarang
SHARE :

Memahami Makna dan Hikmah Isra’ Mi’raj

12
03/2021
Kategori : Berita / islam
Komentar : 0 komentar
Author : admin


Memahami Makna dan Hikmah Isra' Mi'raj

Isra dan Mi’raj adalah peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam, sehingga ada banyak makna dan hikmah dari Isra’ Mi’raj yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan seorang Muslim.

Dalam kisahnya, Isra’ dan Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW. bertemu Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dilanjut lagi ke Sidratul Muntaha (langit ke tujuh). Perjalanan luar biasa yang berlangsung singkat dalam semalam itu bukanlah rekayasa, melainkan nyata adanya sebagai bukti kekuasaan milik Allah SWT. Bahkan, dalam Al-Quran juga telah diterangkan kisah perjalanan Isra melalui QS Al Isra’ ayat 1. Sedangkan perjalanan Mi’raj, ada pada QS An-Najm ayat 1-18. Lantas, apa saja yang perlu dimaknai serta diambil hikmahnya dari perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW? Berikut penjelasannya.

  1. Bukti Allah Menyayangi Hambanya. Terjadinya Isra’ dan Mi’raj berlangsung pada tahun kesedihan bagi Rasullulah, yaitu ketika dirinya baru saja ditinggal oleh orang terdekatnya. Saat itu juga, Allah mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan mulia nya sebagai bentuk penghiburan dari Allah SWT. Pertama dimulai dari Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian diangkat ke Sidratul Muntaha mengendarai Buraq dengan kecepatan tidak tertandingi. “Ketika Nabi berada pada ujian yang luar biasa, Allah SWT memberikan kepadanya peristiwa yang menunjukkan orang yang beriman sangat disayangi oleh Allah SWT,” kata pendiri pondok pesantren Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi kepada CNN Indonesia.
  2. Keimanan Meningkat Setelah Cobaan. Cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum Isra’ dan Mi’raj merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan, yaitu dengan kepergian orang terdekatnya. Allah SWT pun menjanjikan umatnya yang dapat melewati cobaan dengan baik serta berpegang teguh pada syariat Islam, maka dirinya akan memperoleh nikmat besar dari Allah SWT. “Siapa yang berhasil melewati ujian kehidupan, Allah akan membuat peringkat imannya semakin kuat. Kualitas keimanan akan naik serta mendapatkan ketentraman dan karunia dari Allah,” tutur Wahyul. Dengan begitu dapat disimpulkan, bahwa cobaan sebesar apapun yang diberikan Allah kepada umatnya merupakan tanda cinta untuk mendongkrak kadar keimanan.
  3. Memperbaiki Kualitas Salat. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi keringanan jadilah lima waktu sehari. Ada makna dan hikmah Isra’ Mi’raj dari perintah salat ini, yaitu mengajak umatnya untuk memperbaiki kualitas salat sekaligus menjadi bakal memperbaiki hubungan dengan Allah. “Salat lima waktu untuk menyambungkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Akan sangat rugi apabila meninggalkannya. Karena salat lima waktu bukan beban, melainkan karunia,” ucap Wahyul.
  4. Terjadi di Malam Hari. Peristiwa perjalanan Isra’ Mi’raj terjadi di malam hari seperti dalam arti QS Al Isra ayat 1. Alasan yang membuat Allah memilih perjalanan malam itu, karena semua orang sedang terlelap. Perjalanan malam merupakan waktu sangat sepi dan di sinilah perlu dimaknai, bahwa Allah sangat ingin melihat hambanya yang benar-benar beriman. Malam hari juga disebut sebagai waktu paling mustajab untuk berdoa serta mendekatkan diri kepada Allah dibandingkan dengan waktu lainnya.
  5. Mempercayai Kekuasaan Allah. Isra’ dan Mi’raj mengajarkan bahwa Allah Maha Kuasa, karena perjalanan Nabi Muhammad tersebut seolah tak masuk akal apabila dilakukan hanya satu malam. Menurut penuturan KH Wahyul kepada CNN Indonesia, untuk mempercayai kuasanya memang memerlukan kacamata keimanan. Selain itu, kejadian dahsyat tersebut mempunyai makna dan hikmah Isra’ Mi’raj, bahwa mukjizat itu nyata dan hanya milik Allah semata.

 

Oleh : Dewi Nur Nawangwulan, S. Pd.

Berita Lainnya



Tinggalkan Komentar