11
07/2022
|
10
03/2021
|
Kategori : Berita / Tips Komentar : 0 komentar Author : admin |
Orang-orang mengatakan bahwa waktu adalah emas. Atau kata mereka waktu adalah uang. Tapi, dalam Islam waktu itu lebih berharga dari emas dan lebih berharga dari uang. Karena emas dan uang apabila hilang masih bisa kita cari lagi. Namun waktu apabila telah berlalu tidak akan bisa kembali lagi.
Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Namun tanpa kita sadari, di era globalisasi ini kita sudah terbuai oleh berbagai godaan dari media digital/internet. Contohnya seperti social media. Ada banyak sosial media dengan berbagai macamnya; facebook, instagram, twitter, whatsup, dll. telah banyak mengambil waktu kita.
Memang internet memiliki sisi kebaikan. Ia memudahkan kita dalam berhubungan. Mendekatkan kita yang dulunya jauh. Memudahkan kita untuk mencari nafkah. Memudahkan kita untuk mempelajari agama dan berdakwah. Namun, internet juga menjadi hal yang buruk dan musibah. Menghabiskan waktu seseorang. Bahkan membuat seseorang menghabiskan waktu orang lain. Sebagian orang ketika bangun tidur, belumlah sempat ia membaca doa bangun tidur, tapi langsung ia memegang handphone nya. Melihat berita. Melihat chat. Melihat hal-hal yang tidak ia butuhkan. Bahkan ada suami istri, berada di ruangan yang sama. Keduanya beercanda dan tertawa, tapi bukan canda dan tawa bersama pasangannya. Mereka bercanda dan tertawa dengan HP nya. Ada pula anak kecil yang diberikan HP oleh kedua orang tuanya. Si anak semakin jauh dari orang tuanya. Ia lebih senang dalam dekapan HP dibanding dekapan kedua orang tuanya. Demikian juga ada orang yang sebelum tidur. Ia memegang HP. Membaca berita-berita yang belum tentu bermanfaat untuk dirinya. Dia tidur dalam keadaan tidak berdzikir dan berdoa sebelum tidurnya.
Madhorot internet ini bukan hanya menimpa orang-orang awam. Tapi juga menimpa orang yang dianggap shaleh. Bahkan sebagian da’i. Mereka memperlihatkan aktivitas ibadahnya untuk mendapatkan like dari orang-orang yang melihatnya. Ibadahnya semua ia publikasikan. Tidak ada ibadah yang ia sembunyikan. Sholatnya, puasanya, berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada istri, dll. semua dia share di sosial medianya. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Siapa di antara kalian yang mampu untuk menyembunyikan amal shalehnya, maka lakukanlah.”
Selain itu, dengan adanya internet dan sosial media seperti sekarang ini, seseorang mudah sekali menyebarkan berita bohong. Kemudian berita tersebut menimbulkan kehebohan dan pengaruh di tengah masyarakat. Ada lagi orang menyebarkan sebuah tuduhan, kemudian rusaklah nama baik seseorang. Kemudian, ternyata dia keliru dalam menyebarkan tuduhan tersebut.
Berhati-hatilah dengan internet dan sosial media. Jangan sampai dengan HP kita tidak sempat bersilaturahmi dengan keluarga. Tidak sempat menelpon orang tua. Tidak sempat menelpon saudara. Tapi malah sibuk berhubungan dengan teman-teman di dunia maya. Kemudian jangan sampai waktu kita terbuang dan habis dengan HP. Tanpa sempat kita membuka lembaran-lembaran Alquran.
Oleh : Siti Munasyaroh, S. Pd. I.
11
07/2022
|
16
03/2022
|
4
03/2022
|
15
02/2022
|
15
02/2022
|
14
02/2022
|
Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2022/2023
Senin, 11 Jul 2022
Mendidik Anak di Era Digital
Rabu, 16 Mar 2022
Peringatan Isra’ Mi’raj di SD Islam Darul Huda
Jumat, 4 Mar 2022
Memilih Gaya Belajar yang Sesuai Tipe Kepribadian Anak
Selasa, 15 Feb 2022
Komentar Terbaru