SD Islam Darul Huda Semarang
SHARE :

PERAN IBU DALAM MENEMANI TUMBUH KEMBANG ANAKNYA (Part 1 )

6
03/2021
Kategori : Berita / islam
Komentar : 0 komentar
Author : admin


PERAN IBU DALAM MENEMANI TUMBUH KEMBANG ANAKNYA (Part 1 )

Ibu adalah sosok wanita yang tercipta istimewa dan mulia. Seorang yang memiliki cinta paling tulus untuk anak-anaknya. Hakekatnya, wanita terlahir dengan hati lemah lembut dan tulus. Cinta dari seorang ibu juga merupakan cinta yang sejati. Sosok ibu tak pernah mengeluh ketika dirinya harus mengandung selama 9 bulan dan merawat buah hati siang malam. Tanpa diminta, sosoknya akan selalu ada buat anak-anaknya. Dalam agama Islam betapa sangat dimuliakan dan diagungkan kedudukan seorang ibu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

” Dari Abu Hurairah RA, dia berkata ada seorang laki -laki datang kepada Rasulallah SAW dan bertanya : ‘Wahai Rasulallah siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik ?’, Rasulallah menjawab : ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ibumu’. Siapa lagi? ‘Ibumu’. Lalu siapa lagi? ‘Ayahmu’..” (HR. Bukhori Muslim)

Hadits tersebut menunjukkan bahwa, kecintaan dan kasih sayang kepada seorang ibu harus tiga kali lipat besarnya dibanding kepada ayah.RosulallahSAW menyebut kata ibu sebanyak 3 kali dan ayah 1 kali. Hal itu sudah kita mengerti. Realitas lain yang menguatkan pengertian tersebut karena seorang ibu kesulitan dalam masa hamil, melahirkan, menyusui, dan merawat anak. Hal tersebut merupakan suatu kehormatan yang hanya dimiliki oleh seorang ibu,s eorang ayah tidak.
Seorang ibu juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menemani tumbuh kembang anaknya. Diantaranya peran ibu adalah:

1. MADRASAH PERTAMA
Ketika seorang anak terlahir, dia belum mengerti apapun. Ibu akan memberikan pendidikan terbaik sesuai kapasitas dan kemampuannya. Ibu akan memberikan ilmu apa saja, mulai dari melatih berbicara, melatih berjalan, mengajari bagaimana cara makan dan minum, kemudian ketika sudah bisa dia didik tentang etika dan sopan santun. Ibu juga akan memberi tahu bagaimana meminta tolong saat butuh bantuan, bagaimana meminta maaf ketika anak melakukan kesalahan, serta bagaimana mengucapkan terima kasih ketika anak memperoleh bantuan atau hadiah dari orang lain.
Dari Ibu, anak-anak akan belajar bagaimana bersosialisasi dengan orang lain. Dari ibu pula anak belajar bagaimana bersikap yang baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Dari ibu yang sopan maka akan tercipta juga anak yang memiliki sopan santun. Istilah buah jatuh tak jauh dari pohonnya tampaknya sangat cocok untuk hal ini. Apa yang dilakukan ibu itu pula yang akan ditiru anak. Maka ketika menyadari demikian, ibu akan sangat berhati-hati ketika melakukan tindakan.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun orang Majusi” (HR. Bukhori Muslim)

 

Ungkapan penyair ternama Hafiz Ibrahim tentang ibu sebagai madrasah (sekolah) pertama bagi anak:

الأُمُّ مَدْرَسَةُ الْأُوْلَى, إِذَا أَعْدَدْتَهَا أَعْدَدْتَ شَعْبًا طَيِّبَ الْأَعْرَاقِ
“Ibu adalah madrasah yang pertama, jika kamu menyiapkannya, berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya”

Arti singkatnya: Ibu adalah madrasah  (Sekolah)  pertama bagi anaknya Jika seorang ibu itu baik maka baik pula anaknya.

Jelaslah dari syair tersebut bahwa ibu adalah madrasah pertama yang nantinya akan memberikan keteladanan bagi sikap, perilaku dan keprbadian anak. Jika seorang ibu itu baik maka baik pula anaknya. Secara tidak langsung semua tindak tanduk ibu akan menjadi panutan atau sebagai suri tauladan bagi anaknya. Ketika seorang ibu menjalankan kewajiban dan fungsinya dengan baik dalam rumah tangga, bukan tidak mungkin akan melahirkan anak-anak yang sholih-sholihah yang kelak menjadi tunas berdirinya masyarakat yang berbakti kepada kedua orang tua, berkualitas, berbudi pekerti luhur dan Islami.

Belajar daring

 

Seorang ibu hendaklah mengetahui bagaimana peran mereka dalam mendidik anak dalam segi pandang islam. Dari berbagai sumber dijelaskan bahwasanya ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, sehingga sudah seharusnya bagi seorang ibu untuk mendidik anaknya dengan baik yang disisipi dengan aqidah, syariat dan akhlak serta karakter nilai-nilai keislaman, yang mana bisa dimulai ketika masih berada dikandungan. Ditambah, kiranya orang tua terutama seorang ibu mampu memberikan keteladanan atau contoh berperilaku yang baik sebagai pembiasaan terhadap anak terutama dalam hal keagamaan seperti sholat, puasa, zakat, sedekah dan lain-lain.

Tidak diragukan lagi betapa pentingnya peran ibu dalam mendidik anaknya. Oleh karena itu seorang calon ibu harus benar-benar mempersiapkan dirinya untuk menjadi seorang ibu, bahkan sejak masih gadis harus mempersiapkannya membekali diri dengan nilai-nilai kebaikan, supaya menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya kelak. Secara emosionil ibu adalah orang terdekat bagi anaknya, dengan kasih sayang dan kelembutan sang ibu mampu membangkitkan mental anak menjadi pribadi yang kuat, percaya diri dan juga lembut. Ibu menjadi sosok yang selalu siap siaga dan serba bisa, ketika anaknya serta keluarga membutuhkan.

Oleh : Siti Nur Muakhadah, S. Ag.

Berita Lainnya



Tinggalkan Komentar